Novena Kesembilan
Santo Fransiskus dari Assisi
Santo Fransiskus dari Assisi
Saran Bacaan
Galatia 6:14-18 atau Matius 11:25-30
Galatia 6:14-18 atau Matius 11:25-30
“Demi cintakasih yang adalah Allah, dan dengan kerelaan untuk mencium kakimu, aku Saudara Fransiskus, hambamu yang dina ini, meminta dan memohon dengan sangat kepada kamu, agar firman Tuhan kita Yesus Kristus ini, dan yang lainnya, kamu terima dengan rendah hati dan penuh kasih, serta kamu laksanakan dan kamu tepati.”
St. Fransiskus Assisi
Berkhotbah juga pada burung, ikan & serigala!
St. Fransiskus
adalah seorang santo yang hebat yang cocok untuk kamu jadikan teladan
hidupmu. Bahkan hingga kini Ordo Fransiskan (O.F.M. = Ordo Fratrum
Minorum = Ordo Friars Minor = Ordo Saudara-saudara Dina) yang
didirikannya masih terus tumbuh dan berkembang.
Fransiskus
dilahirkan di kota Assisi, Italia pada tahun 1181. Ayahnya bernama
Pietro Bernardone, seorang pedagang kain yang kaya raya, dan ibunya
bernama Donna Pica. Di masa mudanya, Fransiskus lebih suka
bersenang-senang dan menghambur-hamburkan harta ayahnya daripada
belajar. Ketika usianya 20 tahun, Fransiskus ikut maju berperang melawan
Perugia. Ia tertangkap dan disekap selama satu tahun hingga jatuh
sakit. Pada masa itulah ia mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah
Fransiskus dibebaskan, ia mendapat suatu mimpi yang aneh. Dalam
mimpinya, ia mendengar suara yang berkata, "layanilah majikan dan
bukannya pelayan."
Setelah itu
Fransiskus memutuskan untuk hidup miskin. Ia pergi ke Roma dan
menukarkan bajunya yang mahal dengan seorang pengemis, setelah itu
seharian ia mengemis. Semua hasilnya dimasukkan Fransiskus ke dalam
kotak persembahan untuk orang-orang miskin di Kubur Para Rasul. Ia
pulang tanpa uang sama sekali di sakunya. Suatu hari, ketika sedang
berdoa di Gereja St. Damiano, Fransiskus mendengar suara Tuhan,
"Fransiskus, perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh". Jadi, Fransiskus
pergi untuk melaksanakan perintah Tuhan. Ia menjual setumpuk kain
ayahnya yang mahal untuk membeli bahan-bahan guna membangun gereja yang
telah tua itu.
Pak Bernardone
marah sekali! Fransiskus dikurungnya di dalam kamar. Fransiskus, dengan
bantuan ibunya, berhasil melarikan diri dan pergi kepada Uskup Guido,
yaitu Uskup kota Assisi. Pak Bernardone segera menyusulnya. Ia mengancam
jika Fransiskus tidak mau pulang bersamanya, ia tidak akan mengakui
Fransiskus sebagai anaknya dan dengan demikian tidak akan memberikan
warisan barang sepeser pun kepada Fransiskus. Mendengar itu, Fransiskus
malahan melepaskan baju yang menempel di tubuhnya dan mengembalikannya
kepada ayahnya.
Kelak, setelah
menjadi seorang biarawan, Fransiskus baru menyadari bahwa yang
dimaksudkan Tuhan dengan membangun Gereja-Nya ialah membangun semangat
ke-Kristenan.
Pada tanggal 3 Oktober 1226, dalam usianya yang ke empatpuluh lima tahun Fransiskus meninggal dengan stigmata (Luka-luka Kristus) di tubuhnya.
Tidak ada
seorang pun dari pengikutnya yang menyerah dan mengundurkan diri setelah
kematian Fransiskus, tetapi mereka semua melanjutkan karya cinta
kasihnya dengan semangat kerendahan hati dan meneruskan kerinduannya
untuk memanggil semua orang menjadi pengikut Kristus yang sejati.
Santo Fransiskus adalah santo pelindung binatang dan anak-anak. Pestanya dirayakan setiap tanggal 4 Oktober.
DOA ST. FRANSISKUS DARI ASSISI
TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.
Ya Tuhan Allah,
ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur;
mengerti daripada dimengerti;
mengasihi daripada dikasihi;
sebab dengan memberi kita menerima;
dengan mengampuni kita diampuni,
dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup Kekal.
Amin.
Banyak cerita
yang mengisahkan bagaimana St. Fransiskus dari Assisi (1182-1226) dapat
berkomunikasi dengan binatang-binatang dan menyatu dengan semua ciptaan.
Berikut adalah beberapa cerita yang pertama kali ditulis oleh Thomas
Celano pada abad ke-13 dan diceritakan kembali oleh John Bookser
Feister.
ST. FRANSISKUS BERKHOTBAH KEPADA BURUNG-BURUNG
Fransiskus
dan pengikut-pengikutnya sedang dalam perjalanan ke Lembah Spoleto
dekat kota Bevagna. Tiba-tiba Fransiskus melihat serombongan besar
burung-burung dari berbagai jenis. Di antaranya ada merpati, gagak dan
jenis-jenis yang lain. Terpesona dengan pemandangan itu, Fransiskus
meninggalkan teman-temannya di pinggir jalan dan berlari mengejar
rombongan burung yang dengan sabar menunggu kedatangannya. Seperti biasa
Fransiskus menyapa mereka, ia pikir burung-burung itu akan segera
beterbangan di udara ketika ia menyapanya. Tetapi mereka semua tetap
diam di tempatnya masing-masing.
Dipenuhi rasa
kagum, Fransiskus bertanya apakah mereka mau tinggal sebentar bersamanya
untuk mendengarkan Sabda Tuhan. Katanya kepada mereka, "Saudara dan
saudari burung, hendaklah kalian memuji Pencipta-mu dan mengasihi-Nya
selalu. Ia memberimu bulu-bulu sebagai mantel, sayap untuk terbang dan
memenuhi segala kebutuhanmu. Tuhan-lah yang menjadikan engkau mulia di
antara segala makhluk, menjadikan udara yang halus bersih sebagai
rumahmu. Tanpa menabur atau pun menuai, kalian memperoleh bimbingan dan
perlindungan dari Tuhan."
Mendengar
kata-katanya, burung-burung itu mengepak-ngepakan sayap mereka,
menjulurkan leher mereka sambil memandang Fransiskus. Mereka bersukacita
memuji Tuhan dengan cara yang demikian indah sesuai kodrat mereka.
Kemudian Fransiskus berjalan di tengah-tengah burung-burung itu,
berkeliling dan kembali, menyentuh kepala dan badan burung-burung itu
dengan jubahnya. Kemudian ia memberkati mereka dan membuat tanda salib
bagi mereka. Kemudian burung-burung itu beterbangan di udara dan
Fransiskus dengan penuh sukacita berterima kasih kepada Tuhan, lalu
melanjutkan perjalanannya.
Setelah kembali
kepada teman-temannya, Fransiskus menggumam dengan keras mengapa selama
ini ia tidak pernah berkhotbah kepada burung-burung. Maka, sejak saat
itu, Fransiskus membiasakan diri untuk meminta kepada burung-burung,
segala jenis binatang serta reptil untuk memuji dan mengasihi
Pencipta-nya. Dalam hidup Fransiskus seringkali terjadi
peristiwa-peristiwa luar biasa di mana ia berbicara kepada
binatang-binatang. Di antaranya, ketika St. Fransiskus menghardik
serombongan burung yang berisik sehingga mengganggu upacara gereja! Yang
mengherankan, burung-burung itu kemudian tinggal tenang sampai
Fransiskus menyelesaikan khotbahnya.
ST. FRANSISKUS, KELINCI DAN IKAN
Suatu hari
seorang rahib membawa seekor kelinci yang terjebak perangkap kepada St.
Fransiskus. Ia menasehati kelinci agar lebih berhati-hati di waktu yang
akan datang, kemudian dikeluarkannya kelinci dari dalam perangkap dan
diletakkannya di atas tanah supaya ia pergi. Tetapi kelinci itu kembali
dan melompat ke atas pangkuan Fransiskus, berharap agar ia boleh tinggal
di dekatnya. Fransiskus membawa kelinci itu ke sebuah hutan dan
melepaskannya kembali. Tetapi kelinci itu kembali lagi ke tempat di mana
Fransiskus duduk dan melompat ke atas pangkuannya lagi! Akhirnya
Fransiskus meminta salah seorang rahibnya untuk membawa kelinci masuk ke
dalam hutan dan melepaskannya. Kali ini usahanya berhasil. Hal-hal
seperti ini terjadi berkali-kali dalam hidup Fransiskus - di mana ia
melihatnya sebagai suatu kesempatan untuk memuji kemuliaan Tuhan. Jika
seekor makhluk yang begitu sederhana dapat begitu dilimpahi oleh
keajaiban Tuhan, alangkah terlebih lagi manusia!
Ikan-ikan juga
patuh pada Fransiskus. Setiap kali seekor ikan tertangkap dan Fransiskus
berada di sekitar tempat itu, ia akan melepaskan ikan itu kembali ke
air sambil memperingatkannya agar berhati-hati supaya tidak tertangkap
lagi. Sering terjadi, ikan akan tinggal di sekitar perahu Fransiskus
untuk mendengarkannya berkhotbah sampai Fransiskus mengijinkannya untuk
pergi. Barulah mereka berenang pergi. Di setiap karya ciptaan,
demikianlah St. Fransiskus menyebut semua makhluk hidup, ia akan memuji
sang seniman, yaitu Sang Pencipta yang terkasih.
ST. FRANSISKUS DAN SERIGALA
Barangkali
kisah St. Fransiskus yang paling terkenal adalah kisahnya menjinakkan
serigala yang meneror rakyat kota Gubbio. Ketika Fransiskus tinggal di
kota itu ia mendapati ada seekor serigala yang sangat ganas. Ia tidak
saja memburu dan memangsa binatang, tetapi juga manusia. Rakyat kota itu
mengangkat senjata untuk membinasakannya, tetapi mereka yang pergi
menghadapi serigala itu lenyap oleh taring-taringnya yang tajam. Maka
penduduk menjadi sangat takut dan tidak berani keluar dari tembok kota.
Frasnsiskus
merasa iba kepada penduduk kota dan memutuskan untuk pergi menemui
serigala. Penduduk mencegahnya dengan sangat, tetapi Fransiskus
bersikeras bahwa Tuhan akan menjaganya. Seorang rahib yang pemberani dan
beberapa petani menemani Fransiskus sampai ke gerbang luar kota. Tetapi
segera saja petani-petani itu merasa gentar dan tidak berani
melanjutkan perjalanan.
Fransiskus dan
rahibnya mulai berjalan. Tiba-tiba serigala, dengan rahangnya ternganga,
muncul dari hutan dan datang menyerang kedua biarawan itu. Fransiskus
membuat Tanda Salib ke arah serigala. Dengan kuasa Tuhan, serigala itu
segera memperlambat larinya dan mengatupkan rahangnya. Kemudian
Fransiskus berteriak: "Datanglah kepadaku, Saudara Serigala. Dalam nama
Yesus, aku memerintahkan kamu untuk tidak lagi menyakiti siapa pun."
Maka pada saat itu juga serigala menundukkan kepalanya dan datang
berbaring di bawah kaki St. Fransiskus. Serigala itu menjadi jinak
seperti seekor anak domba.
St. Fransiskus
menjelaskan kepada serigala bahwa serigala telah menakutkan penduduk
kota, karena ia tidak saja memangsa binatang, tetapi juga manusia yang
diciptakan seturut gambaran Allah. "Saudara Serigala," kata Fransiskus,
"aku ingin mengadakan perdamaian antara kamu dan penduduk Gubbio. Mereka
tidak akan menyakiti kamu dan kamu juga tidak boleh lagi menyakiti
mereka. Semua kejahatan di masa lampau harap dimaafkan."
Serigala
menyatakan persetujuannya dengan menggoyang-goyangkan badannya dan
menggangguk-anggukkan kepalanya. Dan puncak dari peristiwa yang
menakjubkan itu, Fransiskus meminta serigala untuk membuat janji.
Sementara Fransiskus mengulurkan tangannya untuk menerima janji,
serigala mengulurkan kaki depannya dan meletakkannya di atas tangan
orang kudus itu. Kemudian, Fransiskus memerintahkan serigala untuk
mengikutinya masuk ke dalam kota untuk mengadakan perjanjian damai
dengan penduduk kota. Maka tanpa melawan sedikit pun serigala mengikuti
St. Fransiskus.
Ketika mereka
tiba di alun-alun kota, semua orang datang untuk menyaksikan peristiwa
yang ajaib itu. Dengan serigala di sisinya, Fransiskus berkhotbah kepada
penduduk kota mengenai cinta kasih Tuhan yang luar biasa serta ajaib,
yang memanggil mereka semua untuk bertobat dari semua dosa-dosa mereka.
Kemudian atas nama serigala, Fransiskus menawarkan perdamaian kepada
penduduk kota. Penduduk berjanji dengan suara lantang bahwa mereka akan
menyediakan makanan bagi serigala. Kemudian Fransiskus bertanya kepada
serigala apakah ia mau hidup berdamai dengan syarat-syarat tersebut.
Serigala menundukkan kepalanya dalam-dalam dan merenggangkan badannya
untuk meyakinkan semua orang bahwa ia menerima janji itu. Kemudian
sekali lagi serigala meletakkan tangannya di atas tangan Fransiskus
sebagai tanda ikatan perjanjian.
Sejak saat itu
penduduk kota menepati janji yang mereka buat. Serigala tinggal selama
dua tahun lamanya di antara penduduk kota, pergi dari satu rumah ke
rumah lain untuk meminta makanan. Serigala tidak menyakiti siapa pun dan
tak seorang pun menyakitinya. Bahkan anjing-anjing pun tidak menyalak
kepadanya. Ketika akhirnya serigala mati karena telah tua umurnya,
sangat sedihlah penduduk kota Gubbio. Cara hidup serigala yang penuh
damai menjadi peringatan bagi mereka akan pengaruh, kesabaran,
keteladanan dan kekudusan St. Fransiskus yang menjadi simbol nyata
kekuasaan dan pemeliharaan Tuhan Allah yang hidup.
“disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
Bacaan Teladan Santo Fransiskus dari
Assisi
Fransiskus dari Assisi adalah putra dari seorang pengusaha kain. Masa mudanya dihabiskan dengan pesta dan berpakaian mewah. Ia senang menyanyi di lorong-lorong kota Assisi. Bermimpi untuk menjadi seorang ksatria. Suatu ketika ia tertangkap dan dipenjarakan. Tak putus asa, setelah dibebaskan, ia kembali turun ke medan perang. Namun, Tuhan memanggilnya untuk menjadi ksatria di istana-Nya. Kegelisahan memenuhi hatinya dan ia kembali ke kota Assisi. Ketika sedang berdoa di depan salib di Gereja San Damiano, Yesus yang tersalib mengutus dia, “Fransiskus perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh”. Ia pergi menjual setumpuk kain ayahnya yang mahal dan membeli bahan guna membangun gereja yang telah tua itu. Kelak, ia mengerti bahwa yang dimaksud Tuhan adalah membangun kembali semangat hidup Injili. Fransiskus kemudian mendapat banyak pengikut dan mereka disebut Ordo Saudara Dina atau Fransiskan.
Fransiskus sendiri pergi mengunjungi kota-kota untuk berkhotbah dan mewartakan Injil Tuhan. Ia menghidupi Injil itu dengan cara yang radikal. Alih-alih menjadi bijaksana untuk menerangi artiisi Kitab Suci, Fransiskus memilih menjadi bodoh dan menjadikan Kitab Suci penerang hidupnya. Fransiskus sendiri bercita-cita menjadi martir, namun nampaknya Tuhan mempunyai rencana lain atas hidupnya. Setelah mendirikan Ordo Saudara Dina, ia menerima Santa Klara dan demikian mendirikan Ordo Santa Klara (Klaris). Sedangkan untuk para awam yang ingin hidup sesuai dengan Injil, teladan dan ajaran Fransiskus, ia membentuk Ordo Ketiga Fransiskan. Maka dengan ketiga ordo itu, Fransiskus mereformasi kehidupan Gereja bahkan sampai saat ini. Teladan dan kharisma St. Fransiskus telah menginspirasi banyak orang bahkan mereka yang bukan beragama Katolik. Banyak saudara kita yang Anglikan dan Protestan yang meneladani hidup St. Fransiskus.
Teladan, hidup dan ajaran Fransiskus menunjukkan bahwa hidup total menurut Injil itu bukanlah tidak mungkin. Kemiskinan yang total, kerendahan hati, dan cinta kasih kepada semua makhluk ciptaan Allah adalah sedikit dari keutamaan injili yang ia praktekan. Doa menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya, bahkan hidupnya adalah doa itu sendiri.
Fransiskus dari Assisi adalah putra dari seorang pengusaha kain. Masa mudanya dihabiskan dengan pesta dan berpakaian mewah. Ia senang menyanyi di lorong-lorong kota Assisi. Bermimpi untuk menjadi seorang ksatria. Suatu ketika ia tertangkap dan dipenjarakan. Tak putus asa, setelah dibebaskan, ia kembali turun ke medan perang. Namun, Tuhan memanggilnya untuk menjadi ksatria di istana-Nya. Kegelisahan memenuhi hatinya dan ia kembali ke kota Assisi. Ketika sedang berdoa di depan salib di Gereja San Damiano, Yesus yang tersalib mengutus dia, “Fransiskus perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh”. Ia pergi menjual setumpuk kain ayahnya yang mahal dan membeli bahan guna membangun gereja yang telah tua itu. Kelak, ia mengerti bahwa yang dimaksud Tuhan adalah membangun kembali semangat hidup Injili. Fransiskus kemudian mendapat banyak pengikut dan mereka disebut Ordo Saudara Dina atau Fransiskan.
Fransiskus sendiri pergi mengunjungi kota-kota untuk berkhotbah dan mewartakan Injil Tuhan. Ia menghidupi Injil itu dengan cara yang radikal. Alih-alih menjadi bijaksana untuk menerangi artiisi Kitab Suci, Fransiskus memilih menjadi bodoh dan menjadikan Kitab Suci penerang hidupnya. Fransiskus sendiri bercita-cita menjadi martir, namun nampaknya Tuhan mempunyai rencana lain atas hidupnya. Setelah mendirikan Ordo Saudara Dina, ia menerima Santa Klara dan demikian mendirikan Ordo Santa Klara (Klaris). Sedangkan untuk para awam yang ingin hidup sesuai dengan Injil, teladan dan ajaran Fransiskus, ia membentuk Ordo Ketiga Fransiskan. Maka dengan ketiga ordo itu, Fransiskus mereformasi kehidupan Gereja bahkan sampai saat ini. Teladan dan kharisma St. Fransiskus telah menginspirasi banyak orang bahkan mereka yang bukan beragama Katolik. Banyak saudara kita yang Anglikan dan Protestan yang meneladani hidup St. Fransiskus.
Teladan, hidup dan ajaran Fransiskus menunjukkan bahwa hidup total menurut Injil itu bukanlah tidak mungkin. Kemiskinan yang total, kerendahan hati, dan cinta kasih kepada semua makhluk ciptaan Allah adalah sedikit dari keutamaan injili yang ia praktekan. Doa menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya, bahkan hidupnya adalah doa itu sendiri.
Doa Novena IYD 2012
Allah Bapa Mahabaik, syukur atas Karya Penciptaan dan Penyelamatan yang Kau selenggarakan bagi kami. Berkat Hidup, Pewartaan, Teladan, Wafat dan Kebangkitan Kristus Yesus Putra-Mu, Engkau menyelamatkan kami dari maut dan menganugerahkan kepada kami iman yang menyelamatkan. Semoga setiap hari, kami semakin teguh berakar pada iman itu; dan dengan harapan yang kokoh, kami pun mampu menunjukkan iman itu dalam laku karya kami dalam cinta kasih yang sempurna. Engkau menganugerahkan bagi Gereja-Mu St. Fransiskus dari Assisi sebagai teladan iman terutama bagi kami Orang Muda Katolik. Semoga kami terinspirasi dan tergerak untuk mengikuti teladan hidupnya: berakar dan tumbuh dalam Kristus Yesus, teguh dalam iman, harapan dan cinta, serta setia menghidupi Injil berdasarkan teladan dan ajaran hidup Putra-Mu dengan semangat yang berkobar dalam pengabdian dan pelayanan kami bagi Dikau dan semua ciptaan-Mu.
Allah Bapa Mahabaik, syukur atas Karya Penciptaan dan Penyelamatan yang Kau selenggarakan bagi kami. Berkat Hidup, Pewartaan, Teladan, Wafat dan Kebangkitan Kristus Yesus Putra-Mu, Engkau menyelamatkan kami dari maut dan menganugerahkan kepada kami iman yang menyelamatkan. Semoga setiap hari, kami semakin teguh berakar pada iman itu; dan dengan harapan yang kokoh, kami pun mampu menunjukkan iman itu dalam laku karya kami dalam cinta kasih yang sempurna. Engkau menganugerahkan bagi Gereja-Mu St. Fransiskus dari Assisi sebagai teladan iman terutama bagi kami Orang Muda Katolik. Semoga kami terinspirasi dan tergerak untuk mengikuti teladan hidupnya: berakar dan tumbuh dalam Kristus Yesus, teguh dalam iman, harapan dan cinta, serta setia menghidupi Injil berdasarkan teladan dan ajaran hidup Putra-Mu dengan semangat yang berkobar dalam pengabdian dan pelayanan kami bagi Dikau dan semua ciptaan-Mu.
Bunda Maria, Bunda Orang Muda
Katolik, doakanlah, lindungi dan bimbinglah kami dalam mengikuti Yesus Putramu.
Doakan agar kami setia hidup menurut Injil-Nya dan mengikut teladan hidup-Nya.
Semoga kami dimampukan meninggalkan diri kami sendiri dan hidup dalam Dia, Sang
Sumber Kehidupan. Semoga kami semakin hari semakin mampu untuk menghadirkan
Kristus, Putra-Mu, di tengah masyarakat dan sesama kami; sehingga dunia ini
senantiasa disegarkan oleh Injil dan Hidup Putra-Mu yang muncul dari karya
nyata kami dan Kerajaan Damai-Nya hadir di tengah kami.
Santa Maria, Bunda Orang Muda
Katolik, doakanlah kami.
St. Fransiskus dari Assisi, doakanlah kami.
St. Fransiskus dari Assisi, doakanlah kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar